Rupiah ditutup menguat 0,58% pada perdagangan sore ini, menjadi Rp 14.888 per dolar AS. Keputusan bank sentral AS, The Fed, menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan pagi ini menjadi sentimen utama penguatan rupiah dan mata uang Asia lainnya hari ini.
Namun, posisi penutupan sore ini lebih rendah atau lebih lemah dari posisi pembukaan pie ini di Rp 14.875 per dolar AS.
Penguatan juga dialami mayoritas mata uang Asia lainnya, kecuali rupee India yang melemah 0,27%, yen Jepang 0,06%, serta dolar Singapura dan Hong Kong masing-masing 0,01%. Won Korea Selatan naik 0,93% bersama dengan dolar Hong Kong 0,63%, peso Filipina 1,18%, yuan China 0,26%, ringgit Malaysia 0,46% dan baht Thailand 0,07%.
Direktur PT Profit Forexindo Berjangka Ibrahim Asjuangbi mengatakan rupiah menguat seiring melemahnya indeks dolar AS pasca pengumuman suku bunga acuan The Fed. Kenaikan suku bunga dilakukan sebesar 25 basis poin, sejalan dengan sebagian besar ekspektasi pasar.
Dalam pertemuan tadi malam, Gubernur Fed Jerome Powell mengatakan sudah ada tanda-tanda disinflasi setelah data inflasi beberapa bulan terakhir terus turun. Meskipun demikian, Powell kembali mengatakan bahwa dia membutuhkan lebih banyak bukti untuk memastikan bahwa inflasi terus turun dan terlalu dini untuk menyatakan kemenangan dalam perang melawan inflasi.
“Komitmen bank untuk terus menaikkan suku bunga meningkatkan ekspektasi perlambatan ekonomi AS tahun ini, yang pada gilirannya meningkatkan taruhan bahwa Fed dapat mulai memangkas suku bunga segera setelah paruh kedua tahun 2023,” kata Ibrahim dalam sebuah catatan. tadi malam, Kamis (2/2). .
Pasar sekarang sedang menunggu laporan data non-farm payrolls untuk bulan Januari, yang akan keluar pada hari Jumat. Data ini akan menjadi bukti baru sejauh mana pasar tenaga kerja di AS membaik.
Pasar juga mengharapkan sikap hawkish dari dua bank sentral utama lainnya, Eropa (ECB) dan Inggris (BoE) pada konferensi pers besok. Sebagian besar pasar mengharapkan dua bank sentral menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin dan memberi sinyal lebih banyak kenaikan.
Dari dalam negeri, data inflasi Januari 2023 yang turun, masih menjadi sentimen positif bagi rupiah. Inflasi secara bulanan turun menjadi 0,34% dan inflasi tahunan juga turun menjadi 5,28%.
Untuk perdagangan besok, Ibrahim memperkirakan rupiah masih akan berfluktuasi namun ditutup menguat di kisaran Rp 14.860-Rp 14.920 per dolar AS.